RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERTIAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA
Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
1.ANGKA BIAYA KASAR
Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :
Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp 12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2 nya
2 .ANGKA BIAYA TELITI
Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung oleh :
a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis
b. Gambar bestek
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan
c. Harga Satuan pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW
BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.
Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
1.ANGKA BIAYA KASAR
Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :
Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp 12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2 nya
2 .ANGKA BIAYA TELITI
Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung oleh :
a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis
b. Gambar bestek
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan
c. Harga Satuan pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW
BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.
Tahapan
Perhitungan Rencana Anggaran BIaya Konstruksi
Dalam penyusunan
anggaran biaya suatu rancangan bangunan biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan
yaitu :
Estimasi Biaya Kasar,
yaitu penaksiran biaya secara global dan menyeluruh yang dilakukan sebelum
rancangan bangunan dibuat.
Perhitungan Anggaran
Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci dsesuai dengan
perencanaan yang ada.
Tahapan
Estimasi Biaya
Penaksiran anggaran
biaya yang dilakukan adalah melakukan proses perhitungan volume bangunan yang
akan dibuat, harga satuan standar dari tipe bangunan dan kualitas
finishing bangunan yang akan dikerjakan.
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh adalah taksiran kasar biaya bukan biaya sebenarnya atau actual.
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh adalah taksiran kasar biaya bukan biaya sebenarnya atau actual.
1. ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN INVERTER
No
|
Nama Komponen
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Total
|
1
|
Resistor
|
390KΩ
|
1
|
Rp 500,-
|
Rp 500,-
|
2
|
Resistor
|
330KΩ
|
2
|
Rp 500,-
|
Rp 1.000,-
|
3
|
Resistor
|
820KΩ
|
1
|
Rp 500,-
|
Rp 500,-
|
4
|
Resistor
|
220KΩ
|
1
|
Rp 500,-
|
Rp 500,-
|
5
|
Kapasitor Non
Polar
|
10nF
|
1
|
Rp 1.000,-
|
Rp1.000,-
|
6
|
Kapasitor
Polar
|
2200uF / 25V
|
1
|
Rp 1.000,-
|
Rp 1.000,-
|
7
|
Transistor
|
IRFP140
|
2
|
Rp 15,000,-
|
Rp 30.000,-
|
8
|
LED
|
-
|
1
|
Rp 500,-
|
Rp 500,-
|
9
|
IC
|
CD4047
|
1
|
Rp 8.000,-
|
Rp8.000,-
|
1O
|
Variable
Resistor
|
100K
|
1
|
Rp 5.000,-
|
Rp 5.000,-
|
11
|
Transformator
|
5 A
|
1
|
Rp 70.000,-
|
Rp 70.000,-
|
12
|
Papan PCB
|
-
|
1
|
Rp 7.000,-
|
Rp 7.000,-
|
13
|
Feriklorit
|
FeCl3
|
1(Ons)
|
Rp 5.000,-
|
Rp 5,000,-
|
14
|
Timah
|
-
|
10m
|
Rp 10.000,-
|
Rp 10.000,-
|
Jumlah
|
Rp 140.000,-
|
2. ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN LIGHT DETECTOR ROBOT (LDR)
No
|
Nama Komponen
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Total
|
1
|
Resistor
|
10KΩ
|
2
|
Rp 500,-
|
Rp 1.000,-
|
2
|
Trimpot
|
50KΩ
|
2
|
Rp 5.000,-
|
Rp 10.000,-
|
3
|
Sensor LDR
|
-
|
2
|
Rp 3.000,-
|
Rp 3.000,-
|
4
|
IC
|
LM324
|
1
|
Rp 5.000,-
|
Rp 5.000,-
|
5
|
IC
|
L293D
|
1
|
Rp 25.000,-
|
Rp 25.000,-
|
6
|
IC
|
AT89C51
|
1
|
Rp 8.000,-
|
Rp 8.000,-
|
7
|
Tulang Ikan
|
Laki-Laki
|
10
|
Rp 300,-
|
Rp 3.000,-
|
8
|
Kabel Jumper
|
-
|
1
|
Rp 5.000,-
|
Rp 5.000,-
|
9
|
Motor Dc dan
Roda
|
12V
|
2
|
Rp 35.000,-
|
Rp 70.000,-
|
1O
|
Mikrokontrol MCS-51
|
100K
|
1
|
Rp 65.000,-
|
Rp 65.000,-
|
11
|
Terminal PCB
|
2 Pin
|
2
|
Rp 3.000,-
|
Rp 6.000,-
|
12
|
Papan PCB
|
-
|
1
|
Rp 7.000,-
|
Rp 7.000,-
|
13
|
Feriklorit
|
FeCl3
|
1(Ons)
|
Rp 5.000,-
|
Rp 5,000,-
|
14
|
Timah
|
-
|
10m
|
Rp 10.000,-
|
Rp 10.000,-
|
Jumlah
|
Rp 223.000,-
|
3. ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN KULKAS PELTIER
NO
|
KOMPONEN DAN PERALATAN
|
JUMLAH
|
HARGA
|
1
|
Perltier
|
3
|
Rp 35.000*3= 105.000,00
|
2
|
Pendingin/Heatsing
|
1
|
Rp 40.000,00
|
3
|
Kipas kecil
|
3
|
Rp 75.000,00
|
4
|
Kotak Box kulkas mini
|
1
|
Rp
8.000,00
|
5
|
Lem Plastik
|
1
|
Rp
5.000,00
|
6
|
Kabel USB
|
2
|
Rp 40.000,00
|
7
|
Power supply
|
1
|
Rp.175.00,00
|
JUMLAH
|
Rp.448.000,00
|
Sumber :
http://findadessi.blogspot.com/2011/11/pengertian-rencana-anggaran-biaya-rab.html
0 komentar